ASPIRASINEWS, Barito Timur – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sebuah Daihatsu Xenia dan truk di RT 02 Desa Kupang Baru, Kamis dini hari, 18 September 2025, kembali memicu keresahan warga. Peristiwa ini memperkuat desakan agar pemerintah segera memperbaiki jalan nasional Ampah–Tamiang Layang yang kondisinya semakin membahayakan pengguna jalan.
Kepala Desa Kupang Baru, Iko Hartono, menyebut kecelakaan bermula saat Xenia yang melaju dari Ampah menuju Tamiang Layang diduga pecah ban. Kondisi jalan yang sempit, berlubang, dan licin akibat hujan membuat kendaraan hilang kendali hingga bertabrakan dengan truk dari arah berlawanan.
“Menurut saksi, mobil Xenia itu pecah ban, mungkin juga karena jalan yang sempit dan rusak parah. Kiri kanan jalan dalam sekali, jadi kalau ban jatuh ke sisi jalan bisa langsung terbalik,” ujar Iko saat dikonfirmasi.
Ia menambahkan, kecelakaan terjadi dalam kondisi malam hari dan hujan gerimis yang membatasi jarak pandang. Empat orang dilaporkan menjadi korban, satu di antaranya mengalami patah tulang karena terjepit, sementara tiga lainnya luka-luka. Seluruh korban telah dibawa ke RSUD Tamiang Layang untuk mendapatkan perawatan medis.
Iko menegaskan bahwa kerusakan jalan di wilayahnya sudah lama dikeluhkan masyarakat. Bagian yang paling rawan berada di depan pemakaman Kristen Kupang Baru, di mana badan jalan semakin menyempit akibat tanah terkikis aliran air.
“Kalau ada kendaraan besar, apalagi alat berat, sering macet di sana karena jalannya terlalu sempit,” jelasnya.
Atas kondisi tersebut, Iko mendesak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Tengah segera turun tangan melakukan perbaikan. Ia menekankan pentingnya penanganan cepat agar tidak terus menelan korban jiwa maupun kerugian materi.
“Kami mohon perhatian serius dari pemerintah. Ruas jalan ini sangat vital, tapi kondisinya justru sering menelan korban,” tegasnya.
Hingga berita diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Satlantas Polres Barito Timur terkait penyebab pasti kecelakaan serta kondisi terkini para korban. (Ahmad Fahrizali)