ASPIRASINEWS, Barito Timur, Kalimantan Tengah — Anggota DPRD Kabupaten Barito Timur dari Partai Hanura, Reni Sugiarti, melakukan peninjauan langsung ke tugu perbatasan yang berada di Desa Kambitin, Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten Barito Timur. Desa ini merupakan wilayah perbatasan yang berbatasan langsung dengan Desa Kambitin, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, Minggu 25 Agustus 2025.

Dalam kunjungannya, Reni menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi tugu perbatasan yang mewakili wilayah Barito Timur.
Ia menyoroti perbedaan mencolok antara tugu milik Kabupaten Tabalong yang tampak megah, bersih, dan terawat, dibandingkan dengan tugu milik Barito Timur yang dinilainya sangat memprihatinkan.

“Saya merasa prihatin dengan bangunan tugu perbatasan yang berdiri sejajar dengan tugu perbatasan yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan. Tugu mereka begitu megah, bagus, dan dirawat, sementara tugu kita sangat memprihatinkan, tidak terawat, ditumbuhi lumut, dan sudah tidak jelas bentuknya,” ujar Reni.
Menurutnya, kondisi tersebut mencerminkan kurangnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Barito Timur terhadap simbol perbatasan daerahnya sendiri.
“Dari segi tugu saja sudah terlihat bahwa hal kecil seperti ini pun luput dari perhatian pemerintah. Padahal tugu merupakan wajah pertama yang dilihat saat orang memasuki wilayah Barito Timur,” tegas Reni.
Ia menekankan bahwa perhatian terhadap desa perbatasan seperti Kambitin tidak hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi juga harus menyentuh aspek sosial dan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh. Sebagai perwakilan rakyat, Reni mendorong pemerintah daerah agar lebih responsif dan serius dalam memperhatikan wilayah perbatasan.
Lebih lanjut, Reni mengusulkan agar tugu tersebut dicat ulang, diberi lampu, dan jika memungkinkan didirikan pos penjagaan di sampingnya, sebagai tanda kuat bahwa lokasi tersebut merupakan bagian dari Kabupaten Barito Timur.
“Tentu kita tidak ingin kehilangan satu desa lagi. Oleh sebab itu, perhatikan masalah sekecil apa pun, termasuk keberadaan dan kondisi tugu perbatasan ini,” pungkasnya.
Peninjauan ini diharapkan dapat membuka mata pemerintah daerah agar segera mengambil langkah konkret dalam menjaga identitas wilayah dan memberikan perhatian lebih terhadap desa-desa perbatasan yang kerap luput dari sorotan pembangunan. (Red)