Mengungkap Fakta dan Keadilan
Indeks

Pemerintah Barito Timur Perbaiki Jalan Titian Menuju Desa Muara Palantau

ASPIRASINEWS,.BARITO TIMUR – Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mulai melakukan perbaikan infrastruktur jalan Titian yang menghubungkan Desa Muara Palantau, Kecamatan Pematang Karau. Jalan tersebut sebelumnya mengalami kerusakan cukup parah, sehingga menjadi keluhan masyarakat yang kerap disuarakan melalui media sosial.

Kepala Dinas PUPR Barito Timur, Yumail J. Paladuk, saat diwawancarai di ruang kerjanya menjelaskan, tahun ini pemerintah daerah telah menganggarkan dana lebih dari Rp 1 miliar untuk membangun ulang jalan Titian tersebut.

“Untuk jalan Titian di Desa Muara Palantau kita sediakan Rp 1,1 miliar melalui APBD, dan tahun ini proyeknya segera dikerjakan,” ujar Yumail.

Ia mengungkapkan, rencana perbaikan jalan Titian sebenarnya sudah lama dibahas. Namun, proses pelaksanaan sempat tertunda karena jalan tersebut masih berstatus sebagai aset desa.

“Jalan Titian itu masih aset desa. Kita sudah koordinasi dengan pemerintah desa agar aset tersebut dihibahkan ke pemerintah kabupaten sehingga dapat dikelola dan diperbaiki secara maksimal,” jelasnya.

Yumail juga meminta masyarakat untuk bersabar selama proses pengerjaan berlangsung. “Proyek ini tidak kecil, jadi harus melalui beberapa tahapan mulai dari pelimpahan aset, lelang proyek hingga pengerjaan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Barito Timur, Aprisal S.T., M.T., menyampaikan bahwa pengerjaan saat ini menggunakan anggaran APBD Murni sebesar Rp 200 juta dan akan dilanjutkan dengan APBD Perubahan senilai Rp 900 juta.

“Pekerjaan rehab jalan Titian menuju Muara Palantau ditargetkan selama 90 hari. Memang ada beberapa kendala di lapangan karena jalan tersebut masih digunakan masyarakat sebagai akses utama,” jelas Aprisal, Selasa (21/10/2025).

Ia menyebutkan, perbaikan dilakukan sepanjang kurang lebih 2 kilometer dengan lebar 2 meter menggunakan rangka kayu ulin dan sebagian alas papan kayu balau.

“Penanganan rencana saat ini untuk lebar 2 meter dan panjang sekitar 92 meter akan menggunakan kayu ulin. Sedangkan untuk memperpanjang jalur, sebagian akan menggunakan kayu balau agar tetap efisien,” terangnya.

Lebih lanjut, Aprisal menegaskan bahwa tambahan anggaran Rp 900 juta dari APBD Perubahan diharapkan dapat menjawab sebagian permasalahan kerusakan jalan. Namun, ia juga mengakui anggaran tersebut masih belum sepenuhnya mencukupi untuk perbaikan secara menyeluruh.

Pihaknya berharap masyarakat dapat mendukung penuh proses pembangunan ini. “Kami minta masyarakat bersabar, karena pengerjaan butuh waktu dan tahapan. Kami juga berharap dukungan dari pemerintah desa dan pihak perusahaan agar proyek ini dapat berjalan lancar,” pungkasnya.

(Ahmad Fahrizali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *