(Ambin Demokrasi)
Oleh: Noorhalis Majid
ASPIRASINEWS – Banyak yang belum tahu, proyek kanal Veteran yang kabarnya menelan dana 1 trilyun, sesungguhnya dibiayai dari dana hutang Bank Dunia.
Apa maknanya kalau proyek tersebut didanai dari dana hutang? Artinya semua warga Banjarmasin, turut menanggung hutang tersebut. Bahkan, 700 ribu warga Banjarmasin, menjadi jaminan, hingga disetujui dan berikannya hutang itu.
Lantas, apa yang harus dilakukan? Tidak ada cara lain, kecuali mengawasi seketat mungkin proyek tersebut. Jangan sampai menjadi permainan para “pambulantikan”, yang menyebabkan dana lebih banyak terkuras untuk kepentingan pribadi dari pada proyek itu sendiri.
Sudah menjadi rahasia umum, setiap proyek yang didanai dari dana hutang, alokasinya lebih banyak terkuras untuk biaya “konsultan”. Mulai konsultan pada tingkat atas level elit, hingga tingkat pelaksana. Mungkin karena biaya “konsultanlah” yang argo meternya tak terduga. Sebab itu, pengawasan dengan segala bentuknya, termasuk kecerewetan warga dalam menyoroti proyek ini, bagian dari pengawasan partisipatif yang harus diapresiasi.
Perlu diketahui, berdasarkan cerita para tetuha kampung Pacinan, konon jauh sebelum Belanda di bawah Residen Krosen, mendatangkan ahli penata sungai Herman Thomas Karsten dan menjadikan sungai veteran sebagai kanal yang sangat strategis dalam pengendalian banjir dan sarana transportasi. Sungai tersebut dibuat oleh warga dengan hanya menggunakan tajak. Waktu itu tentu saja tidak pakai dana hutang, hanya partisipasi warga, guna menjadikan sungai “antasan tampekong” sebagai cara memperpendek jarak antara sungai Martapura dan sungai Lulut. Kabarnya, setelah antasan tersebut dibuat, berpengaruh besar terhadap pusat perdagangan di Muara Kuin, dan menambah keramain perdagangan di muara sungai Veteran atau Tatas.
Sepenggal cerita di atas, memberikan ilustrasi bahwa pada proyek normalisasi sungai, yang berubah bukan hanya fisik sungai, namun juga riwayat dan cerita tentang sungai tersebut. Karena itu, yang tidak boleh hilang dari ingatan kita semua sebagai warga, proyek kanal Veteran saat ini, adalah satu proyek yang didanai dari dana hutang pada Bank Dunia, dan seluruh warga tanpa kecuali, harus menanggungnya. Sebab itu, jangan sesukanya, apalagi menjadikannya cara “mambulantik”, guna memperkaya diri sendiri. (nm)